Friday, March 25, 2016

Nissan GT-R 2017, Inilah R35 Terakhir Yang Bisa Kamu Miliki Sekarang!




nissan gt-r 2017

Autoblackid.blogspot.com - Menjelang tutup usia, Nissan masih punya satu perlakuan khusus untuk GT-R R35. Tukang bully supercar Eropa yang sudah wara-wiri sejak tahun 2007 ini kini diberi kosmetik facelift untuk mengelabui kita kalau mobil ini umurnya mau 10 tahun lebih. Nissan sendiri yang bilang, mereka mau membuat GT-R menjadi lebih mewah sebelum digantikan oleh R36, tapi apa effort yang mereka perbuat cukup?

nissan gt-r 2017 rear
Dari eksterior, ubahan yang paling kentara ada pada bentuk bumper barunya, plus kap mesin baru yang sudah di-reinforce. Peleknya punya desain baru juga, dan jaring atau mesh di grilnya kini diperbesar agar aliran angin bisa lebih mudah mendinginkan intercooler-nya. Okelah, overall memang ubahannya sangat sedikit, dan kami sendiri melihat GT-R yang ini bukan GT-R R35 paling ganteng sedunia. Saya lihat, GT-R Nismo, Spec V dan Track Pack itu adalah yang paling joss.
nissan gt-r 2017 interior
Interiornya pun… Bukan, bukannya jelek, malah ada peningkatan dari segi kualitas dengan bahan kulit Nappa, dan layar display utama di tengah dashboard kini berukuran 8 inci, bukan 7 inci lagi. Paddle shift GT-R 2017 ini sekarang menempel di setir, bukan di steering column seperti Lamborghini Aventador misalnya, dan Nissan mengatakan sudah mengurangi jumlah tombol di GT-R dari yang tadinya 27 jadi 11. Masa? Tombol di mana ya maksudnya? Sekilas dihitung-hitung semuanya masih ada lebih dari 11.
nissan gt-r 2017 center console
Tapi entah kenapa sepertinya kok GT-R tidak begitu klop ya dengan interior yang seperti ini? Apa karena kita sudah terbiasa dengan interior R35 yang ada sejak tahun 2007? Oh ya, Nissan juga menambahkan Active Noise Cancellation dan Active Sound Enhancement, atau kalau bahasa gampangnya, teknologi biar kabin lebih senyap dan ada modul yang mengoptimalkan penyebaran suara speaker di kabin.
nissan gt-r 2017 side
Mesin 3.800 cc V6 twin turbo milik GT-R tidak banyak diganggu oleh ubahan ini. Naik 20 hp saja dirasa cukup, sehingga GT-R baru ini punya tenaga 565 hp. Tidak sesadis GT-R Nismo memang, tapi buat apa? Toh kita semua sudah tahu mesin Nissan GT-R itu kuat dipaksa hingga 2.500 hp. Menemani mesin ini bernafas dan bersuara, sistem knalpot berbahan titanium kini standar bagi GT-R terakhir ini.
nissan gt-r 2017 wallpaper
Eh tunggu, maksudnya ini GT-R R35 terakhir yang bisa kamu miliki sekarang ya, bukan berarti ini GT-R terakhir dan tidak akan dibuat lagi. GT-R baru dan pamungkas ini akan mulai dijual pada musim panas, di dealer-dealer yang sudah mengantongi sertifikat khusus untuk menjual GT-R. Akankah mobil ini nyasar ke Indonesia? Pasti bisa sih, minimal 1 unit bisa lah, Skyline GT-R PGC10 saja bisa nyasar ke sini, masa R35 terakhir ini tidak bisa. Apa opinimu? Sampaikan di kolom komentar!
Berita, Nissan Gt r 2017 Center Console: Nissan GT-R 2017, Inilah R35 Terakhir Yang Bisa Kamu Miliki Sekarang!Berita, Nissan Gt r 2017 Interior: Nissan GT-R 2017, Inilah R35 Terakhir Yang Bisa Kamu Miliki Sekarang!Berita, Nissan Gt r 2017 Rear: Nissan GT-R 2017, Inilah R35 Terakhir Yang Bisa Kamu Miliki Sekarang!Berita, Nissan Gt r 2017 Side: Nissan GT-R 2017, Inilah R35 Terakhir Yang Bisa Kamu Miliki Sekarang!Berita, Nissan Gt r 2017 Wallpaper: Nissan GT-R 2017, Inilah R35 Terakhir Yang Bisa Kamu Miliki Sekarang!Berita, Nissan Gt r 2017: Nissan GT-R 2017, Inilah R35 Terakhir Yang Bisa Kamu Miliki Sekarang!



- sumber Autonetmagz.net



CEO BMW Motorrad : Kami Tidak Tertarik Dengan MotoGP

bmw s1000rr


Autoblackid.blogspot.com -  Di saat merek-merek motor seperti Ducati, Suzuki, Honda dan Yamaha masih mengandalkan ajang MotoGP sebagai pembuktian kualitas engineering dan teknologi balap mereka, masih ada beberapa pabrikan motor yang tidak terbuai godaan dari ajang MotoGP. BMW Motorrad misalnya, karena seperti yang disampaikan oleh Stephan Schaller selaku CEO BMW Motorrad, mereka tidak akan turun ke MotoGP dalam waktu dekat, karena memang tidak tertarik.
Selebihnya, beliau mengatakan kalau mereka lebih fokus untuk membuat kuda besi yang layak dipakai beraksi di jalanan daripada harus menelurkan 2 motor balap dalam 1 tim balap pabrikan lalu melawan Rossi, Lorenzo, Pedrosa, Marquez, Iannone, Dovizioso, Espagaro, Crutchlow dan rider-rider kenamaan lainnya. Mumpung membahas motorsport roda 2, ingat juga kalau BMW sudah menarik diri dari kejuaraan World Superbike di tahun 2013 silam.
bmw s1000rr wallpaper
Pasti kalian menduga ada masalah finansial kan? Kami juga, tapi isu ini ditepis oleh beliau.”BMW jelas-jelas punya kekuatan ekonomi untuk masuk ke kejuaraan seperti itu, tapi kami tidak akan pakai kekuatan ekonomi kami untuk menurunkan 2 pembalap di kategori balap itu,” kata Stephan Schaller. Maksudnya sudah jelas MotoGP dong, tapi katanya BMW punya program sendiri yang lebih layak untuk didanai.
Program seperti apa toh? Jadi, BMW sedang mengadakan program untuk mendukung talenta para pembalap bertajuk BMW Motorrad International Race Trophy 2016 yang menghabiskan dana 1 juta Dollar AS untuk mengembangkan para pembalap menjadi lebih mahir di lintasan. Program ini akan diramaikan dengan 19 kejuaraan, 318 balapan di 23 negara di 6 benua. Pemenang dan top 15 rider yang duduk di posisi teratas berhak atas hadiah yang disiapkan BMW.
bmw s1000rr cornering
Untuk program itu, motor yang digunakan adalah BMW S1000RR. Mungkin selain dengan program ini, BMW merasa sudah cukup puas juga dengan tampil di film Mission Impossible : Rogue Nation yang menghadirkan sekian unit BMW S1000RR juga. Jangankan motor BMW, mobil BMW M3 juga tampil di situ. Tapi menurutmu, perlu tidak sih BMW ikut MotoGP? Sampaikan di kolom komentar!
Berita, Bmw S1000rr Cornering: CEO BMW Motorrad : Kami Tidak Tertarik Dengan MotoGPBerita, Bmw S1000rr Wallpaper: CEO BMW Motorrad : Kami Tidak Tertarik Dengan MotoGPBerita, Bmw S1000rr: CEO BMW Motorrad : Kami Tidak Tertarik Dengan MotoGP
Tags : bmw, bmw s1000rr, bmw motorrad,


- sumber Autonetmagz.net

Toyota Corolla Versi Eropa Dapatkan Facelift Berwajah Agresif!

toyota corolla altis facelift


Autoblackid.blogspot.com - Toyota Corolla Altis yang sekarang itu desainnya keren sebenarnya, lebih keren daripada Honda Civic FB. Akan tetapi, entah karena Toyota sadar bahwa Corolla sudah mulai menua atau was-was dengan kehadiran Civic FC alias Civic Turbo yang banyak disanjung, Toyota menyiapkan langkah penyegaran untuk Corolla versi sedan di Eropa. Belum diketahui apakah pasar lain bakal mendapat ubahan yang sama atau beda.
Sayangnya lagi, Toyota sekarang lagi pelit informasi, hanya ada 3 foto Corolla Eropa facelift yang dirilis resmi, itu pun foto eksteriornya semua, interiornya belum ada. Tapi jika menggunakan asumsi perlakuan merek Jepang untuk sebuah facelift, paling interiornya hanya ganti warna atau material, bentuk sih biasanya sama saja. Dimulai dari depan, Toyota sudah berani mendesain mobilnya dengan muka yang sangat berani.
toyota corolla facelift 2017
Lihat saja, lampu depan berteknologi LED-nya kini makin sipit sehingga kesannya lebih sangar dan agresif, bahkan lekukan garis headlamp diteruskan sampai gril depan yang ikutan menyipit. Bumper depan bagian bawahnya dibuat lebih menganga daripada yang sekarang dengan tarikan garis yang sama beraninya dengan lampu depan. Kali ini Toyota berhasil bikin mobil bermuka sadis, dan ibarat wajah manusia, dia ini seperti orang yang habis operasi plastik di Korea, bukan di Kroya.
Ingat, hanya wajahnya saja ya, soalnya di sektor lain Toyota kurang berani mengeksplor potensi facelift Corolla. Lampu belakang LED hanya diberikan susunan warna baru dengan mika putih-merah dan trimming chrome. Selebihnya, tidak ada apa-apa lagi, paling hanya opsi pelek 16 atau 17 inci berikut 3 warna baru bernama Platinum Bronze, Tokyo Red dan Earth Bronze yang memperkaya pilihan warna Corolla menjadi 9 warna.
toyota corolla facelift 2017 rear
Toyota Eropa akan mengusahakan paket fitur keselamatan Toyota Safety Sense akan menjadi standar di Corolla facelift ini. Paket fitur itu termasuk Lane Departure Alert, Pre-Collision System, Road Sign Assist dan Automatic High Beam. Apa jika Corolla Altis Indonesia melakukan facelift, mukanya harus seperti ini? Atau ingin diganti desain depan yang lain? Sampaikan opinimu di kolom komentar!
Berita, Toyota Corolla Altis Facelift: Toyota Corolla Versi Eropa Dapatkan Facelift Berwajah Agresif!Berita, Toyota Corolla Facelift 2017 Back: Toyota Corolla Versi Eropa Dapatkan Facelift Berwajah Agresif!Berita, Toyota Corolla Facelift 2017 Rear: Toyota Corolla Versi Eropa Dapatkan Facelift Berwajah Agresif!Berita, Toyota Corolla Facelift 2017: Toyota Corolla Versi Eropa Dapatkan Facelift Berwajah Agresif!  

-sumber Autonetmagz.net

Genesis New York, Konsep Sedan Mewah Dengan Interior Rancangan Orang Indonesia!

http://i0.wp.com/autonetmagz.com/wp-content/uploads/2016/03/genesis-new-york-concept.jpg?w=1200
Autoblackid.blogspot.com - Cukup menyeramkan melihat usaha Hyundai dengan meluncurkan merek Genesis yang berani melawan merek premium dari Eropa seperti BMW, Mercedes Benz dan Audi. Setelah sedan premium full size G90 dan G80, rencananya mereka akan merilis sedan baru untuk menyusahkan dominasi sedan sejenis BMW 3 Series, Mercedes C Class dan Audi A4. Mari berkenalan dengan Genesis New York Concept.
genesis new york concept design study
Sayang sekali, Genesis tidak mau bicara terlalu lengkap soal rencana mereka ke depannya setelah ini, mereka hanya bilang mau fokus ke studi desain mereka dulu. New York Concept dideskripsikan sebagai desain yang “luxurious” dan “modern” dalam sebuah paham “Athletic Elegance” yang selalu dibanggakan Genesis.
genesis new york concept front
Grilnya masih mirip dengan Genesis G90, dan mungkin ini akan jadi brand identity bagi Genesis. Seperti sedan Jerman kebanyakan, overhang depannya pendek sementara overhang belakangnya agak panjang, namun kap mesinnya panjang dan fendernya padat berisi. Dilabur warna baru bernama Ceramic Blue, ada kesan adem saat dilihat pertama kali. Overall, konsep ini keren, dan semoga tidak dihancurkan menjelang produksi.
genesis new york concept interior
Nah, di sini yang menarik. Desain interiornya penuh dengan kurva-kurva dinamis dan dilapis paduan bahan suede plus kulit berkualitas tinggi. Untuk pemanis, ada aksen ala batu bara dan aluminium, konsep panel instrumen dan head unit berupa layar besar yang menyatu bisa jadi mirip Mercedes Benz, tapi Hyundai lebih besar ukurannya, yakni 21 inci. Layar ini dibuat oleh LG dengan resolusi 4K, yang menawarkan resolusi super jelas.
genesis new york concept kabin
Tapi ada yang kami kaget, ternyata interior luar biasa ini merupakan salah satu hasil karya yang melibatkan orang Indonesia di dalamnya. Adalah Sandy Hartono, yang sekarang bekerja di Hyundai Motor Europe Technical Center GmbH dan sudah diberikan mandat untuk merancang kabin mobil mewah sekelas Genesis, dibantu oleh desainer lainnya. Di sini, ia menjabat sebagai manajer interior design, bekerja sama dengan desainer lain seperti Michel Glennison, Tayo Osobu dan lain-lain.
Sandy Hartono desainer interior Hyundai Genesis asal Indonesia interior designer
Tuh kan, sebenarnya orang-orang Indonesia itu luar biasa kemampuannya, hanya kalau di sini mereka bisa dihukum dan dipenjara karena kreativitasnya, maka dari itu pada kabur ke luar negeri, di mana mereka lebih dihargai dan bisa menjadi master dalam bidang yang mereka tekuni. Kembali ke Genesis New York, dikabarkan akan mengusung mesin 2.000 cc hybrid bertenaga 242 PS dan 353 Nm, transmisi 8 percepatan dan RWD.
genesis new york concept side
Belum diketahui kapan Genesis New York akan lolos ke jalur produksi, tapi kami sangat ingin membuat artikel mengenai Sandy Hartono untuk menginspirasi desainer-desainer Indonesia lainnya. Jika perlu, Mark Widjaja dan Chris Lesmana juga ingin kami kenal lebih dalam lagi. Penasaran dengan salah satu buah karya orang Indonesia dalam Genesis New York? Simak video ini dan sampaikan opinimu di kolom komentar!

 Gambar berwatermark Autonetmagz.net adalah milik Autonet dan hak Autonet
- sumber Autonetmagz.net









      

Uber vs Taksi: Offline vs Online Atau Soal Harga?


demo taksi limo owners club

Jakarta, Autoblackid.blogspot.com - Hebohnya demonstrasi yang dilakukan para supir taksi tentunya membuat kita geram dan mengutuk para supir taksi yang melakukan tindakan anarkis serta vandalisme. Namun jika kita mengingat peribahasan “Tak ada asap jika tidak ada api”, tentunya kita harus mengetahui akar permasalahan dari Uber vs Taksi ini.

    Banyak orang yang menyalahkan perusahaan taksi yang enggan beradaptasi dengan aplikasi online dan menyamakan fenomena ini dengan koran yang tergantikan dengan website atau kantor pos dengan email. Menurut opini saya, perumpamaan ini salah besar. Karena di negara-negara lainpun seperti Prancis dan German yang taksi mereka sudah terintegrasi dengan aplikasipun, mereka tetap memprotes Uber dan melarang layanan aplikasi tersebut disana.
taksi meter
Salah satu pemandangan interior taksi di Hong Kong
    Di Indonesia sendiri, langkah mendigitalisasi taksi sudah dimulai dari 2014 melalui aplikasi Easy Taxi. Sayangnya aplikasi ini tidak begitu populer meskipun sudah memiliki banyak promo pada awal mereka berdiri. Kemudian GrabTaxi juga ikut meramaikan pasar aplikasi perpesanan taksi di tahun 2015, sayangnya lagi ternyata aplikasi ini tidak menarik minat masyarakat, karena masyarakat lebih senang dengan cara pemesanan taksi konvensional dengan cara menunggu di lobby, cegat di jalan atau melalui pemesanan telepon. Setelah adanya GrabCar dan Grabbike, baru aplikasi ini booming di Indonesia.

    Kemudian di tahun 2014 Uber hadir juga di Indonesia, Uber mendeklarasikan diri mereka sebagai aplikasi ride sharing yang menghubungkan antara rental mobil dengan para pelanggan Uber. Uber hanya bisa diakses melalui aplikasi online, karena mereka tidak bisa mencegat di jalan seperti taksi. Tarif yang dikenakan juga persis taksi, yaitu menggunakan argo dari point A ke point B yang dikalikan dengan tarif jarak tempuh dan durasi perjalanan. Secara penghitungan tarif, jelas Uber menggunakan cara yang sama dengan taksi dengan model argo, bedanya ia hanya bisa dipesan secara online.

    Untuk saya, Uber bukanlah perusahaan aplikasi penghubung rental ataupun ride sharing. Karena konsep ride sharing yang sebenarnya seperti “Nebengers”, ketika kita memiliki mobil pribadi dan ingin berpergian dari titik A ke titik B, kita mengumumkan bahwa kita mempersilahkan orang lain untuk nebeng dengan ketentuan yang sudah ditetapkan. Jangan buat ide “ride sharing” menjadi bisnis yang sudah ditetapkan tarifnya dan kita mengantar orang seperti taksi.
nebengers
“Nebengers”, konsep ride sharing yang sebenarnya
    Uber juga bukan rental mobil, karena konsep bisnis rental mobil adalah penyewaan, dimana konsep sewa adalah peminjaman barang atau jasa dengan model “time based” seperti sewa harian, mingguan, bulanan atau tahunan. Jika sewa dihitung berdasarkan jarak tempuh, maka hal tersebut bukanlah menyewa kendaraan, hal tersebut adalah praktik “taksi gelap”, dan ini sudah berlangsung lama jauh sebelum ada Uber dan Grabcar. Coba anda ke bandara, nanti ada orang yang menawarkan jasa taksi tanpa argo, tiba-tiba pas sampai mobilnya ternyata mobil plat hitam biasa. Dan praktik taksi gelap ini sudah sering kucing-kucingan dengan dishub di bandara jauh sebelum ada Uber dan GrabCar. Dan tidak jarang yang melakukan praktik ini adalah perusahaan rental mobil juga.
Kemudian kita kenal Uber dan GrabCar dengan tarif yang nyaris setengah taksi. Saya sendiri adalah pelanggan kedua aplikasi tersebut, dan jujur saja setelah ada Uber dan GrabCar, tentunya saya tidak lagi naik taksi kecuali jika kepepet. Asiknya lagi, Uber dan GrabCar menawarkan hal lain dibandingkan taksi biasa karena Uber serta Grabcar bisa mengangkut lebih dari 4 penumpang karena kebanyakan armada mereka adalah MPV 7 seater. Ditambah mobil mereka memiliki plat hitam dan tidak dibekali dengan livery atau sticker taksi. Lumayan bisa gengsi di depan calon mertua bukan?
protes uber di prancisDemo anarkis supir taksi terhadap Uber juga terjadi di negara maju
    Sedangkan taksi, mereka tentu saja adalah pihak yang tergusur disini, selain tarif mereka harus mengikuti ketetapan tarif minimum yang diatur Pemda setempat, ia juga harus melakukan KIR, menggunakan plat kuning, mendekorasi mobil mereka dengan stiker dan juga mereka hanya bisa menggunakan mobil 5 penumpang saja seperti sedan. MPV juga boleh kok, cuma bangku belakangnya harus dilepas seperti yang Blue Bird lakukan pada Honda Mobilio Taksi.
Seperti Uber dan GrabCar, pengemudi taksi juga bisa memiliki mobil sendiri untuk dijadikan armada taksi lewat ownership program, hanya saja program ini tidak begitu diminati oleh supir, karena mobil yang ia beli akan mengalami depresiasi yang cukup banyak karena jenis mobil yang digunakan dan jarak tempuh mobil eks-taksi tidak begitu diminati oleh calon pembeli mobil bekas.
demo taksi
Bahkan mereka juga menutup jalan raya seperti yang terjadi di Indonesia
    Sedangkan Uber dan GrabCar? Ya tentu saja bisa lebih murah dengan tidak mengikuti regulasi taksi yang berlaku, apalagi mobil tersebut adalah milik pribadi yang nebeng bendera rental untuk bergabung dengan salah satu aplikasi tersebut. Disinilah masalah dimulai, dengan tarif yang lebih rendah, tentu saja orang-orang lebih memilih memesan Uber dan Grabcar melalui aplikasi dibandingkan memesan taksi konvensional meskipun sama-sama bisa dipesan melalui aplikasi. Cobalah anda membuka aplikasi GrabTaxi, dimana ada pilihan untuk memesan taksi, GrabCar, GrabBike dan Grab Express, ketika membandingkan tarif antara grabcar dengan taxi di aplikasi tersebut, jelas saja kita akan memilih GrabCar. Buat saya, Uber dan GrabCar adalah perusahaan aplikasi teknologi penghubung antara pengguna taksi dengan armada taksi gelap.
Jika kita ambil garis merah dari kedua aplikasi berbasis online tersebut, sudah jelas bahwa taksi ditinggalkan bukan karena tidak bisa dipesan secara online, tetapi karena harga yang ditawarkan Uber dan GrabCar lebih murah dibandingkan dengan Taksi. Hanya saja Uber dan GrabCar tidak bisa dipesan dengan cara lain selain melalui aplikasi, sehingga terlihat seperti perusahaan taksi enggan ber-inovasi dengan teknologi. Jika Uber dan GrabCar yang melanggar aturan seperti ini dibiarkan terus, berkembang dan mengusik penghasilan para supir taksi. Jelas gelombang protes seperti di Prancis dan negara-negara lain akan berlanjut seperti halnya di Indonesia.
Untuk lebih lengkapnya bagaiman rasanya menjadi pengendara Uber, saya juga telah menuliskan sebelumnya dalam artikel yang bernada sarkasme di Taksi Indonesia Harusnya Ikuti Uber dan GrabCar Agar Bisa Bersaing!



- sumber Autonetmagz.net